
Panduan Gugatan Penetapan Sewa Turki – Adv. Ozan Soylu
Gugatan penentuan jumlah sewa adalah jenis gugatan dalam hukum Turki yang dapat diajukan oleh penyewa atau pemilik, dengan meminta kenaikan atau penurunan jumlah sewa saat ini. Gugatan ini bertujuan untuk menetapkan jumlah sewa yang adil dan terkini melalui pengadilan ketika para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai jumlah sewa.
Gugatan penentuan jumlah sewa dapat diajukan dalam kasus-kasus berikut:
- Ketika tidak ada ketentuan kenaikan sewa dalam kontrak sewa untuk periode perpanjangan
- Ketika kontrak sewa untuk periode lebih dari lima tahun atau diperpanjang setelah lima tahun
Poin penting: Gugatan penentuan sewa hanya dapat diajukan untuk penyewaan residensial dan bengkel tertutup. Jenis gugatan ini tidak berlaku untuk lahan, kendaraan, atau barang bergerak lainnya.
Dasar Hukum
Dalam hukum Turki, gugatan penentuan jumlah sewa terutama didasarkan pada Pasal 344 dan 345 Kitab Undang-Undang Kewajiban Turki (TWV) No. 6098.
TWV Pasal 344 menetapkan prinsip-prinsip dasar penentuan jumlah sewa sebagai berikut:
- Kesepakatan para pihak mengenai jumlah sewa yang diterapkan dalam periode sewa perpanjangan adalah sah asalkan tidak melebihi persentase perubahan dalam rata-rata dua belas bulan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada tahun sewa sebelumnya.
- Jika tidak ada kesepakatan antara para pihak, jumlah sewa ditetapkan oleh hakim, tidak lebih tinggi dari persentase CPI.
- Dalam kontrak sewa yang berlangsung lebih dari lima tahun atau diperpanjang setelah lima tahun, jumlah sewa ditetapkan oleh hakim secara adil, dengan mempertimbangkan persentase CPI, kondisi properti yang disewa, dan jumlah sewa yang sebanding.
TWV Pasal 345 di sisi lain memperkenalkan peraturan mengenai waktu pengajuan gugatan penentuan jumlah sewa dan periode penerapan keputusan. Pasal ini menyatakan bahwa gugatan dapat diajukan kapan saja tetapi berisi aturan yang menentukan dari tanggal mana keputusan akan diterapkan.
Syarat-syarat untuk Mengajukan Gugatan Penentuan Jumlah Sewa dalam Hukum Turki
Dalam sistem hukum Turki, syarat-syarat tertentu harus dipenuhi untuk mengajukan gugatan penentuan jumlah sewa. Syarat-syarat ini sangat penting untuk dapat diterimanya gugatan dan untuk pelaksanaan proses peradilan yang tepat.
1 – Adanya Kontrak Sewa yang Sah
Untuk mengajukan gugatan penentuan jumlah sewa, pertama-tama harus ada kontrak sewa yang sah antara para pihak:
- Kontrak sewa dapat berupa tertulis atau lisan. Kitab Undang-Undang Kewajiban Turki tidak mensyaratkan bentuk tertulis untuk kontrak sewa.
- Keabsahan kontrak harus didasarkan pada pernyataan kehendak yang saling menguntungkan dan kompatibel dari para pihak.
Poin penting: Beban pembuktian untuk keberadaan kontrak sewa terletak pada pihak yang mengajukan gugatan. Oleh karena itu, terutama dalam kontrak sewa lisan, penting untuk menyajikan bukti yang membuktikan keberadaan dan isi kontrak.
2 – Adanya Kepentingan yang Sah
Dalam sistem hukum Turki, seperti dalam semua jenis gugatan, harus ada kepentingan yang sah bagi penggugat dalam gugatan penentuan jumlah sewa.
Kepentingan yang sah dianggap ada dalam situasi-situasi berikut:
- Para pihak belum mencapai kesepakatan mengenai jumlah sewa untuk periode sewa baru
- Jumlah sewa saat ini tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini
- Tidak ada ketentuan kenaikan sewa dalam kontrak sewa, atau penerapan ketentuan yang ada akan menghasilkan hasil yang tidak adil
Dalam keputusan Mahkamah Kasasi dinyatakan bahwa “(…) untuk mengajukan gugatan penentuan jumlah sewa, penggugat harus memiliki kepentingan yang sah dalam mengajukan gugatan ini. Jika tidak, gugatan harus ditolak karena kurangnya kepentingan yang sah (…)”, yang menekankan pentingnya kepentingan yang sah.
3 – Syarat Periode Lima Tahun
Pasal 344, ayat 3 Kitab Undang-Undang Kewajiban Turki memperkenalkan syarat waktu yang penting untuk mengajukan gugatan penentuan jumlah sewa.
Syarat periode lima tahun diterapkan sebagai berikut:
- Jika kontrak sewa untuk periode lebih dari lima tahun atau diperpanjang setelah lima tahun, gugatan penentuan sewa dapat diajukan terlepas dari apakah ada kesepakatan antara para pihak.
- Sebelum periode ini berakhir, gugatan penentuan jumlah sewa hanya dapat diajukan jika tidak ada ketentuan kenaikan sewa dalam kontrak.
Poin penting: Syarat periode lima tahun adalah pengaturan yang diperkenalkan untuk melindungi penyewa. Sebelum periode ini berakhir, jika ada ketentuan kenaikan sewa dalam kontrak, gugatan penentuan sewa tidak dapat diajukan, dan ketentuan dalam kontrak diterapkan.
Di Turki, ketiga syarat dasar ini harus ada bersama-sama dalam gugatan penentuan jumlah sewa. Tidak adanya salah satu dari syarat-syarat ini dapat menyebabkan penolakan gugatan. Oleh karena itu, penting untuk meneliti secara cermat keberadaan syarat-syarat ini sebelum mengajukan gugatan.
Mengajukan Gugatan Penentuan Jumlah Sewa di Turki
Gugatan penentuan jumlah sewa adalah jenis gugatan yang harus diajukan sesuai dengan aturan prosedural tertentu. Dalam bagian ini kita membahas aspek-aspek yang berkaitan dengan pengajuan gugatan.
1 – Pengadilan yang Berwenang dan Berwewenang
Dalam sistem hukum Turki, pengadilan yang berwenang dan berwewenang untuk perkara yang berkaitan dengan penetapan jumlah sewa ditentukan sebagai berikut:
- Pengadilan Berwenang: Perkara untuk penetapan jumlah sewa berada di bawah yurisdiksi Pengadilan Perdamaian Perdata (Dalam bahasa Turki: Sulh Hukuk Mahkemesi)
- Pengadilan Berwewenang: Perkara dapat diajukan di pengadilan tempat properti sewaan berada atau di pengadilan tempat tinggal tergugat.
Poin Penting: Jika pengadilan lain ditunjuk sebagai berwenang melalui perjanjian yurisdiksi, perkara juga dapat diajukan di pengadilan tersebut. Namun, dalam kasus di mana penyewa memiliki status konsumen, aturan yurisdiksi yang menguntungkan konsumen diterapkan.
2 – Jangka Waktu untuk Mengajukan Perkara
Pasal 345 Kitab Undang-Undang Kewajiban Turki memperkenalkan pengaturan penting mengenai waktu pengajuan perkara untuk penetapan jumlah sewa.
Aturan dasar mengenai jangka waktu pengajuan perkara adalah sebagai berikut:
- Perkara untuk penetapan jumlah sewa dapat diajukan kapan saja.
- Namun, untuk jumlah sewa yang akan berlaku mulai periode sewa baru, perkara harus diajukan setidaknya 30 hari sebelum dimulainya periode baru.
- Jika pemilik dalam periode 30 hari ini telah memberikan pemberitahuan tertulis kepada penyewa, mereka dapat mengajukan perkara hingga akhir periode sewa baru berikutnya.
Dalam putusan Mahkamah Kasasi, diputuskan bahwa “(…) dalam perkara penetapan jumlah sewa, tanggal mulai berlakunya jumlah sewa yang ditetapkan bergantung pada tanggal pengajuan perkara dan waktu pemberitahuan pemilik kepada penyewa (…)”, yang menekankan pentingnya waktu pengajuan perkara.
3 – Persiapan Permohonan Gugatan
Perkara untuk penetapan jumlah sewa diajukan dengan permohonan gugatan yang disiapkan dengan benar.
Elemen dasar yang harus disertakan dalam permohonan gugatan adalah:
- Nama, nama belakang, dan alamat penggugat dan tergugat
- Pokok perkara dan jumlah sewa yang diminta
- Tanggal dan isi perjanjian sewa yang menjadi pokok perkara
- Alasan material dan hukum yang mendasari perkara
- Apa yang menjadi bukti
- Kesimpulan permohonan
Poin Penting: Jumlah sewa yang diminta dalam permohonan gugatan harus dinyatakan dengan jelas. Karena koreksi dan peningkatan jumlah tidak dimungkinkan dalam perkara penetapan sewa, penting untuk menentukan jumlah yang diminta dengan hati-hati.
4 – Biaya dan Pengeluaran
Ketika mengajukan perkara untuk penetapan jumlah sewa di Turki, biaya dan pengeluaran tertentu harus dibayar.
Biaya dan pengeluaran dasar adalah:
- Biaya permohonan
- Biaya proporsional (dihitung berdasarkan selisih antara jumlah sewa yang diminta dan jumlah sewa saat ini)
- Uang muka
- Biaya pos
- Biaya ahli (jika pemeriksaan ahli dilakukan selama proses)
Poin Penting: Biaya dan pengeluaran dihitung berdasarkan jumlah pada tanggal perkara diajukan. Karena jumlah ini dapat diperbarui setiap tahun, penting untuk mengetahui jumlah terkini sebelum mengajukan perkara.
Prosedur Peradilan dalam Perkara Penetapan Jumlah Sewa di Turki
Meskipun prosedur peradilan dalam perkara penetapan jumlah sewa tunduk pada prinsip-prinsip peradilan umum sistem hukum Turki, ia memiliki beberapa karakteristik unik.
1 – Pengumpulan Bukti
Dalam perkara penetapan jumlah sewa, pengumpulan bukti untuk mendukung klaim para pihak sangat penting.
Elemen utama yang dipertimbangkan dalam proses pengumpulan bukti adalah:
- Perjanjian sewa dan protokol tambahan
- Dokumen untuk pembayaran sewa
- Dokumen yang menunjukkan karakteristik dan kondisi properti sewaan
- Perjanjian sewa dan jumlah yang sebanding
- Karakteristik ekonomi dan sosial dari area tempat properti berada
Poin Penting: Meskipun prinsip kebebasan bukti berlaku dalam hukum Turki, bukti tertulis memiliki bobot lebih dalam perkara penetapan sewa. Khususnya, dokumentasi tertulis jumlah sewa yang sebanding adalah faktor penting yang dapat mempengaruhi keputusan pengadilan.
2 – Pemeriksaan Ahli
Dalam perkara penetapan jumlah sewa, pemeriksaan ahli biasanya wajib. Pemeriksaan ahli mencakup tahapan berikut:
- Penunjukan spesialis ahli oleh pengadilan
- Inspeksi di tempat properti sewaan oleh para ahli
- Penelitian dan evaluasi jumlah sewa yang sebanding
- Analisis karakteristik properti dan faktor lingkungan
- Persiapan laporan rinci dan pengajuan ke pengadilan
Dalam putusan Mahkamah Kasasi, diputuskan bahwa “(…) dalam perkara penetapan jumlah sewa, untuk mengambil laporan ahli sebagai dasar putusan, laporan harus cocok untuk pemeriksaan, beralasan, dan bersifat memenuhi klaim para pihak (…)”, yang menekankan kualitas laporan ahli.
3 – Penelitian Jumlah Sewa yang Sebanding
Penelitian jumlah sewa yang sebanding adalah tahap kritis dalam perkara penetapan jumlah sewa. Meskipun penelitian ini biasanya dilakukan oleh ahli, para pihak juga dapat menyajikan perbandingan mereka sendiri.
Aspek-aspek berikut dipertimbangkan saat meneliti jumlah sewa yang sebanding:
- Jumlah sewa dari properti lain dengan karakteristik yang sebanding dengan properti yang disewakan
- Tingkat sewa umum di daerah di mana properti tersebut berada
- Tujuan penggunaan properti (residensial, tempat kerja, dll.)
- Karakteristik fisik dan kondisi properti
- Struktur sosial-ekonomi dan tingkat perkembangan daerah
Poin yang perlu diperhatikan: Pengadilan Turki menerapkan “diskon penyewa lama” saat menentukan harga sewa yang sebanding. Diskon ini biasanya antara 10-20% dan memberikan keuntungan karena penyewa telah menempati properti yang sama dalam jangka waktu yang lama.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan harga sewa dalam hukum Turki
Dalam kasus hukum untuk menentukan harga sewa, berbagai faktor dipertimbangkan oleh pengadilan saat menentukan harga sewa yang adil dan terkini. Faktor-faktor ini berasal dari ketentuan yang relevan dalam Kitab Undang-Undang Kewajiban Turki dan yurisprudensi yang telah mapan dari Mahkamah Kasasi.
1 – Tarif CPI
Salah satu faktor paling mendasar dalam menentukan harga sewa di Turki adalah tarif Indeks Harga Konsumen (CPI).
Pengaruh tarif CPI terhadap harga sewa termanifestasi sebagai berikut:
- Dalam lima tahun pertama perjanjian sewa, kenaikan sewa tidak boleh melebihi tarif CPI dari tahun sewa sebelumnya.
- Bahkan setelah lima tahun, tarif CPI tetap menjadi titik referensi penting dalam menentukan harga sewa.
Poin yang perlu diperhatikan: Tarif CPI diumumkan oleh Institut Statistik Turki (TUIK) setiap bulan. Dalam kasus hukum untuk penentuan harga sewa, rata-rata CPI dua belas bulan terbaru pada tanggal pengajuan kasus diperhitungkan.
2 – Kondisi properti yang disewakan
Karakteristik fisik dan lingkungan dari properti yang disewakan memainkan peran penting dalam menentukan harga sewa.
Faktor-faktor berikut dipertimbangkan saat mengevaluasi kondisi properti yang disewakan:
- Usia dan kondisi umum properti
- Tujuan penggunaan (residensial, tempat kerja, dll.)
- Lokasi dan karakteristik lingkungan
- Renovasi dan perbaikan yang telah dilakukan
- Ukuran dan luas yang dapat digunakan dari properti
3 – Prinsip keadilan
Dalam sistem hukum Turki, prinsip keadilan memainkan peran penting dalam menentukan harga sewa. Prinsip ini memastikan bahwa kepentingan para pihak dipertimbangkan secara seimbang.
Faktor-faktor berikut dipertimbangkan saat menerapkan prinsip keadilan:
- Situasi ekonomi penyewa
- Kebutuhan pemilik
- Durasi penggunaan properti
- Sifat hubungan antara para pihak
- Kondisi pasar dan indikator ekonomi
Dalam keputusan Mahkamah Kasasi diatur bahwa “(…) dalam menentukan harga sewa, penilaian harus dibuat dalam kerangka prinsip keadilan, dengan mempertimbangkan situasi ekonomi dan sosial para pihak dan karakteristik properti yang disewakan (…)”, yang menekankan pentingnya prinsip keadilan.
Keputusan pengadilan dan konsekuensi dalam kasus hukum untuk menentukan harga sewa dalam hukum Turki
Keputusan pengadilan yang diberikan sebagai hasil dari kasus hukum untuk menentukan harga sewa memiliki konsekuensi hukum yang penting yang secara langsung mempengaruhi hubungan sewa antara para pihak. Dalam bagian ini, kami fokus pada implementasi dan konsekuensi keputusan pengadilan.
1 – Waktu penerapan keputusan
Pasal 345 Kitab Undang-Undang Kewajiban Turki mengatur waktu penerapan keputusan yang diberikan sebagai hasil dari kasus hukum untuk penentuan harga sewa.
Aturan dasar mengenai waktu penerapan keputusan adalah sebagai berikut:
- Jika kasus hukum diajukan setidaknya 30 hari sebelum dimulainya periode sewa baru, keputusan diterapkan mulai dari awal periode sewa baru.
- Jika pemilik telah memberikan pemberitahuan tertulis bahwa akan ada kenaikan sewa 30 hari sebelum periode baru dan kasus hukum diajukan sebelum akhir periode baru, keputusan kembali diterapkan mulai dari awal periode baru.
- Jika kondisi-kondisi ini tidak terpenuhi, keputusan diterapkan mulai dari awal periode sewa berikutnya.
Poin yang perlu diperhatikan: Waktu penerapan keputusan sangat penting dalam hal mencegah potensi kerugian pendapatan sewa bagi pemilik.
Daarom moet aandacht worden besteed aan de tijdslimieten voordat een rechtszaak wordt aangespannen.
2 – Oleh karena itu, perhatian harus diberikan pada batas waktu sebelum mengajukan tuntutan hukum
Dalam sistem hukum Turki, masalah efek retroaktif keputusan dalam tuntutan hukum penentuan harga sewa kontroversial.
Poin-poin berikut menonjol mengenai efek retroaktif:
- Sebagai aturan umum, keputusan penentuan harga sewa diterapkan secara prospektif.
- Namun, jika pemilik mengirimkan pemberitahuan yang tepat sebelum tuntutan hukum diajukan, mungkin saja keputusan pengadilan diterapkan dari tanggal pemberitahuan.
- Yurisprudensi Mahkamah Kasasi mengenai masalah ini dapat berubah dari waktu ke waktu.
Dalam keputusan Mahkamah Kasasi diatur bahwa “(…) dalam tuntutan hukum penentuan harga sewa, penerapan retroaktif dari jumlah harga sewa yang ditentukan hanya mungkin jika pemilik mengirimkan pemberitahuan yang tepat dan terbukti bahwa pemberitahuan ini telah diberitahukan (…)”, dengan menentukan syarat-syarat untuk penerapan retroaktif.
3 – Banding terhadap Keputusan
Para pihak dapat mengajukan banding terhadap keputusan yang diberikan sebagai akibat dari tuntutan hukum untuk menetapkan jumlah sewa.
Poin-poin berikut penting dalam proses banding:
- Banding dapat diajukan terhadap keputusan pengadilan tingkat pertama.
- Dalam kondisi tertentu, keputusan pengadilan banding dapat dibawa ke Mahkamah Kasasi.
- Penilaian banding dilakukan oleh Mahkamah Kasasi.
Poin yang perlu diperhatikan: Sistem hukum tiga tingkat telah diimplementasikan di Turki sejak 2016. Oleh karena itu, dalam tuntutan hukum penentuan sewa perlu mengajukan banding terlebih dahulu, dan kemudian, jika syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi, ke Mahkamah Kasasi.
Poin-poin yang harus dipertimbangkan dalam proses banding adalah sebagai berikut:
- Batas waktu banding adalah dua minggu sejak pemberitahuan keputusan.
- Alasan banding harus dinyatakan dengan jelas dalam surat banding.
- Penilaian banding biasanya dilakukan berdasarkan berkas, tetapi Mahkamah Kasasi dapat mengadakan sidang jika dianggap perlu.
Dalam sistem hukum Turki, keputusan yang diberikan sebagai akibat dari tuntutan hukum penentuan jumlah sewa secara langsung mempengaruhi hubungan sewa antara para pihak. Waktu penerapan keputusan, masalah efek retroaktif, dan proses banding adalah poin-poin yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam tuntutan hukum ini. Sangat penting bagi para pihak untuk mendapat informasi tentang konsekuensi keputusan dan upaya hukum untuk melaksanakan hak-hak mereka secara efektif.
Hubungan Tuntutan Hukum Penentuan Sewa dengan Tuntutan Hukum Lain dalam Hukum Turki
Tuntutan hukum untuk menentukan jumlah sewa terkait erat dengan jenis tuntutan hukum lainnya mengenai hubungan sewa dalam sistem hukum Turki. Dalam bagian ini, kami akan meneliti hubungan dan perbedaan antara tuntutan hukum penentuan sewa dan tuntutan hukum lainnya.
1 – Perbedaan dari Tuntutan Hukum Penyesuaian Sewa
Meskipun tuntutan hukum penentuan jumlah sewa dan tuntutan hukum penyesuaian sewa memiliki tujuan yang serupa, mereka berbeda dalam hal dasar hukum dan penerapan.
Perbedaan utama antara tuntutan hukum penentuan sewa dan tuntutan hukum penyesuaian sewa adalah sebagai berikut:
- Dasar Hukum: Sementara tuntutan hukum penentuan sewa didasarkan pada Pasal 344 dan 345 dari Kitab Undang-Undang Kewajiban Turki (TWV), tuntutan hukum penyesuaian sewa didasarkan pada ketentuan “kesulitan luar biasa dalam pelaksanaan” dalam Pasal 138 TWV.
- Kondisi Penerapan: Tuntutan hukum penentuan sewa memerlukan syarat periode 5 tahun atau ketiadaan ketentuan dalam kontrak, sedangkan tuntutan hukum penyesuaian memerlukan adanya keadaan luar biasa yang tidak terduga.
- Konsekuensi: Tuntutan hukum penentuan biasanya memiliki efek masa depan, sedangkan tuntutan hukum penyesuaian dapat mengubah kontrak yang ada.
- Diskresi Pengadilan: Dalam tuntutan hukum penyesuaian, diskresi pengadilan lebih luas dan tidak tunduk pada batasan CPI.
Poin yang perlu diperhatikan: Pengadilan Turki umumnya tidak menganggap situasi seperti krisis ekonomi atau inflasi tinggi sebagai alasan yang cukup untuk tuntutan hukum penyesuaian sewa. Oleh karena itu, pihak yang ingin mengajukan tuntutan hukum penyesuaian harus membuktikan adanya situasi yang benar-benar tidak terduga dan luar biasa.
2 – Hubungan dengan Tuntutan Hukum Pengusiran
Tuntutan hukum penentuan jumlah sewa dalam beberapa kasus dapat terkait erat dengan tuntutan hukum pengusiran.
Hubungan antara tuntutan hukum penentuan sewa dan tuntutan hukum pengusiran dapat terwujud sebagai berikut:
- Tidak Membayar Sewa: Kegagalan membayar jumlah sewa yang baru ditetapkan dapat menjadi dasar untuk pengusiran.
- Konsolidasi Tuntutan Hukum: Terkadang pemilik dapat mengajukan permintaan penentuan sewa dan pengusiran dalam tuntutan hukum yang sama.
- Penolakan Kenaikan Sewa: Penolakan penyewa untuk menerima jumlah sewa baru yang ditetapkan oleh pengadilan dapat menjadi dasar pengusiran di bawah Pasal 352 TWV.
Dalam keputusan Mahkamah Kasasi diputuskan bahwa “(…) penolakan penyewa untuk menerima jumlah sewa yang ditetapkan sebagai akibat dari tuntutan hukum penentuan sewa memberi pemilik hak untuk mengajukan tuntutan hukum pengusiran. Namun, untuk melaksanakan hak ini, jumlah sewa yang baru ditetapkan harus dikomunikasikan dengan benar kepada penyewa, dan penyewa harus menolak untuk membayar jumlah ini (…)”, dengan menekankan hubungan antara tuntutan hukum penentuan sewa dan tuntutan hukum pengusiran.
Poin-poin yang harus dipertimbangkan untuk mengajukan tuntutan hukum pengusiran:
- Jumlah sewa baru yang ditetapkan sebagai akibat dari tuntutan hukum penentuan sewa harus dikomunikasikan secara tertulis kepada penyewa.
- Penyewa harus diberi waktu satu bulan untuk membayar jumlah sewa baru atau mengosongkan properti.
- Tuntutan hukum pengusiran dapat diajukan jika penyewa menolak untuk membayar atau tidak melakukan pembayaran dalam periode ini.
Kesimpulan dan Evaluasi
Dalam sistem hukum Turki, gugatan untuk penetapan jumlah sewa adalah mekanisme hukum penting yang ditujukan untuk menjaga keseimbangan ekonomi antara penyewa dan pemilik. Jenis gugatan ini dirancang untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang berubah dan menyeimbangkan kepentingan para pihak secara adil.
Karakteristik utama dari gugatan penetapan sewa dapat dirangkum sebagai berikut:
- Dapat diajukan dalam kasus persyaratan periode lima tahun atau tidak adanya ketentuan dalam kontrak.
- Faktor-faktor seperti tingkat IHK, kondisi properti sewaan, jumlah sewa yang sebanding, dan prinsip keadilan dipertimbangkan.
- Keputusan pengadilan biasanya memiliki efek ke depan.
- Waktu penerapan keputusan bergantung pada tanggal pengajuan gugatan atau waktu pemberitahuan oleh pemilik.
Di Turki, gugatan penetapan sewa menjadi lebih penting lagi, terutama selama periode inflasi tinggi. Gugatan ini melindungi hak kepemilikan pemilik sambil memastikan bahwa penyewa dilindungi dari kenaikan sewa yang berlebihan.
Namun, karena struktur yang kompleks dan nuansa hukum dari gugatan penetapan sewa, sangat penting untuk mencari bantuan hukum profesional dalam proses ini. Jika Anda mengalami sengketa penetapan sewa di Turki atau menghadapi gugatan semacam itu, kami menyarankan Anda untuk mencari dukungan dari pengacara ahli di bidang ini.
Tentang Kantor Hukum Soylu
Kantor Hukum Soylu adalah kantor hukum khusus yang berfokus pada hukum Turki dan layanan hukum internasional.
Kantor kami memiliki pengalaman luas dalam apostille dan pengelolaan alur dokumen internasional antara berbagai sistem hukum.
Kami mendukung klien asing dalam prosedur hukum yang kompleks di Turki, termasuk sengketa hukum sewa, transaksi properti, dan masalah hukum perdata lainnya.
Dengan pengetahuan kami tentang prosedur hukum internasional, kami memastikan penyelesaian yang lancar untuk kebutuhan hukum lintas batas Anda.
Untuk bantuan lebih lanjut atau konsultasi mengenai hal ini, Anda dapat menghubungi kami.